Cerita Bersambung Kisah Sang Perawan Part 19

0
6990

Cerita Bersambung Kisah Sang Perawan Part 19

Malam-malam yang ku lalui rasanya semakin menggairahkan saja. Siapa yang sangka coba, Desy, seorang gadis yang baru saja ku kenali seminggu terakhir ini dengan senang hati mau bersenggama denganku? Lebih mengejutkan lagi ia bahkan mau melakukannya bersama Nissa, adikku yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya. Sekali mendayung dua pulau terlampaui, entah sudah berapa pulau yang ku lampaui beberapa waktu terakhir ini.

Hari ini adalah hari senin. Seperti yang seharusnya, tentu saja aku sedang mendekam di kampus saat ini. Aku sedang duduk bersama Elma dan Harun di ruang kelas saat mata kuliah kedua baru saja berakhir.

"Aurel ke mana lagi? Kok langsung ngeloyor aja tadi?" tanya Harun.

"Ga tau, ada urusan kali," jawabku. Dalam hati aku tahu betul bahwa Aurel sedang mencoba menghindar dariku lagi. Ia memang selalu memilih menjauh tiap kali ada hal yang kurang berkenan terjadi. Alasan ia menghindar kali ini tentu saja karena tertangkap basah olehku kalau ia masih dekat dengan Dimas, mantannya, di supermarket kemarin.

"Oh kirain bete lagi. Belakangan dia sering banget menghindar kayak gitu."

Ku lihat Elma hanya melamun saja memandangi ke arah jendela. Lupakan tentang Aurel sejenak, rasanya hari ini ada yang janggal antara Elma dan Harun. Duduk mereka kini terasa lebih berjarak. Elma juga sangat pendiam hari ini, ditambah lagi terdapat bekas sembab di matanya yang samar. Bedaknya juga terasa lebih tebal dari biasanya. Wajah cantiknya terasa begitu sendu pagi ini.

Selagi kami mengobrol, aku memerhatikan sesosok mahasiswa yang berjalan mendekat. Jalannya begitu canggung, hingga akhirnya ia berdiri tepat di hadapan kami.

"Mas yang namanya Dio ya?" ujarnya, sambil menunjukku.

Tumben ada orang asing yang nyariin, batinku senang. "Iya Mas, kenapa?"

"Mas dipanggil ke kantor dekanat. Ke ruangannya Pak Yono."

Rasanya tubuhku bagai tersetrum saat itu juga. Aku tahu hari ini akan datang, saat Pak Yono keluar dari rumah sakit dan mau tak mau kami harus bertemu. Hanya saja, aku sedang tak siap hari ini. Banyak sekali hal yang sedang ku pikirkan. Masa harus bertambah satu lagi masalahnya?

"Yo, buruan itu dipanggil," tepuk Harun, melihatku hanya terduduk bengong tak merespons panggilan mahasiswa itu.

"Eh, i-iya, aku duluan ya."

Aku sempat tercengang begitu memasuki kantor dekanat. Selama hampir setahun berkuliah di sini, tak sekali pun aku pernah memasuki ruangan ini. Aku cuma tahu kalau Pak XXX adalah dekan kami dan hal-hal umum lainnya. Hal yang tak ku ketahui selama ini ialah bahwa Pak Yono ternyata adalah seorang wakil dekan di kampus ini. Hebat juga begundal itu, batinku. Aku mengambil nafas kecil, lalu mengetuk pintu ruang Pak Yono perlahan.

"Masuk!" teriak orang di dalam.

Kini di depanku nampaklah seorang tua berkumis tebal yang sedang bersandar di kursi kerja. Di sebelahnya nampak kursi roda yang terlipat. Perban di kepala yang ku lihat pada tiga hari lalu kini sudah dilepas, memamerkan kepala botak dengan goresan kecil. Jika hanya melihat fisiknya saja maka pria di depanku ini nampak begitu ringkih dan tak berbahaya, namun jika diperhatikan dengan seksama, cengiran riangnya yang melebar sejak aku datang seakan menyiratkan bahwa ia tak selemah yang aku pikir.

"Hehehehehe-hehehehehe," tawanya tak terputus sejak aku masuk.

Aku hanya diam saja, masih berdiri di dekat pintu. Jika ia tak mempersilakanku duduk, maka aku akan tetap berdiri di sini. Aku menatap Pak Yono dengan tegas.

"Ga usah mengeras gitulah mukanya, santai aja. Mau berdiri kayak gitu, mau duduk di lantai, terserah kamu aja."

"Ada apa ya Pak manggil saya?"

"Loh kok ada apa? Jangan-jangan kamu ga ingat saya siapa?"

Aku memutar bola mataku, jika tujuan pria ini adalah membuatku kesal, maka ia sudah berhasil. Cukup melihat wajahnya saja sudah membuat tanganku mengepal kencang. Perasaan bersalah yang sempat muncul di hatiku kala membuatnya tersungkur di lantai beberapa minggu lalu kini lenyap semua. Rasanya ia memang pantas mendapatkannya.

"Mari potong basa-basinya Pak, apa tujuan bapak memanggil saya ke sini?"

"Hahahaha," sambil memainkan kumisnya, ia tertawa dengan lantang. "Berani juga kamu rupanya. Pantas kamu nekad banting saya tempo hari. Lihat ini," ucapnya sambil menunjukkan bekas jahitan di kepalanya. "Semua ini gara-gara kamu."

"Bapak sendiri yang salah. Kenapa nekat memerkosa mahasiswi bapak sendiri?"

"Menurut kamu apa? Kamu ga lihat apa betapa seksinya dia? Puting payudaranya aja pink kayak ga pernah disentuh, wajar dong kalau saya mau."

Perasaanku semakin geram mengingat perbuatannya kala hampir memerkosa Aurel. Aku tak akan tahan kalau harus berada satu ruangan dengan orang ini, terlepas apa pun jabatannya di kampus. Sekali lagi ia memancing emosiku maka aku tak akan segan untuk menerjang.

"Demi keselamatan bapak, saya sarankan bapak lebih baik jaga mulut."

"Atau apa? Hah? Kamu mau banting saya lagi? Hahahaha."

Kini tangannya mulai menyentuh laptop di hadapannya. Memainkan cursor hingga menampilkan cuplikan video yang diarahkan padaku. Si-sialan, apa-apaan ini?

Dari video tersebut nampak jelas rekaman diriku sedang menyerang Pak Yono yang sedang berdiri di dekat meja. Tubuhku sempat menghilang beberapa saat lalu kemudian kembali lagi mendatangi tubuh Pak Yono yang terbujur di lantai dan meraih ponselnya. Aku ingat persis saat itu aku meraih ponselnya untuk memanggil ambulans. Ajaibnya lagi sosok Aurel diedit sedemikian rupa hingga tak nampak sama sekali dalam video itu. Sehingga meninggalkan kesan bahwa diriku telah menyerang buta ke arah dosen biadab ini.

"Gimana? Masih berani kamu nentang saya? Hahahaha."

"Da-dari mana asal video itu?"

"Ya dari mana lagi? Dari saya lah. Kalian itu anak muda memang tidak perhatian, emosinya terus dipikirin sampai ga merhatiin keadaan sekitar. Kamera digital saya segede gaban di dekat papan tulis kok ga dilihat. Apes emang saya, niatnya mau rekam video esek-esek malah dapat rekaman tubuh saya dibanting dari meja. Ini video kalau saya bawa ke pihak kampus… eh apa sekalian ke kepolisian aja ya? Tidak usah saya lanjutkan lah, saya yakin kamu sudah paham maksud saya apa."

Tubuhku mendadak lemas. Masa depanku terasa begitu suram. Pak Yono telah berulang-ulang memutar video itu di depanku, dan semakin sering diulang semakin jelas pulalah bahwa aku memang menyerang Pak Yono secara membabi buta. Dalam video itu Pak Yono adalah korban dan aku pelakunya. Dengan video dan kekuasaan yang ia miliki sebagai orang terpandang rasanya mustahil bagiku untuk bisa lolos dari jebakan ini.

"Mau bapak apa?"

"Kamu memang ga suka basa-basi ya? Hahaha baiklah, karena sebentar lagi saya juga udah harus ngajar jadi saya percepat saja. Saya mau kamu gantiin ngewe saya yang ga jadi kemarin. Kamu harus cariin perempuan buat saya."

"Saya nggak sudi. Silakan aja lapor," ucapku sambil memegang gagang pintu, aku baru saja siap keluar kala Pak Yono membuka folder lain dari laptopnya. Ia mengklik beberapa file yang menampilkan foto bugil dari beberapa mahasiswi. Ada dua wajah mahasiswi senior yang ku rasa familiar, sedangkan sisanya aku tak tahu. Mungkin saja mahasiswi dari tahun-tahun dahulu.

"Sudah saya duga kamu mungkin masih berani melawan. Memang kamu kira, A..mel, a…ulia…" ucapnya sambil mengingat-ngingat.

"Aurel," sanggahku.

"Ya, kamu kira Aurel itu satu-satunya korban saya? Saya punya selusin lagi video dan foto bugil lengkap mahasiswi-mahasiswi yang saya tiduri. Mau yang di hotel, ruang kelas, semuanya ada. Sebagian besar sudah lulus, bahkan ada yang sudah menikah dan punya anak, hahahaha."

Kini tatapan liar menyalang dari mata Pak Yono. Ia sungguh bukan lagi sekadar pria tua ringkih saat ini.

"Sebelum saya laporin video kekerasan kamu, saya mau nyebarin video-video ini dulu ke internet, hahahaha. Biar hidup perempuan-perempuan ini hancur, yang udah nikah bakal ditinggalin suaminya, yang masih kuliah bakal susah dapat kerja, kalau mereka protes ke saya nanti saya bilangin kalau semua video ini disebarkan karena kamu. Siapa suruh ga mau ikuti mau saya, hahahaha," tawanya semakin tak tertahan. Pak Yono nampaknya begitu menikmati ketidakberdayaanku saat ini.

"Dasar" batinku. Inilah jadinya jika orang pintar memiliki hati yang busuk. Akal bulusnya akan digunakan untuk melakukan perbuatan yang buruk.

Aku berpikir sejenak, sepertinya permintaan Pak Yono masih bisa ku penuhi. Dia minta dicarikan perempuan untuk bercumbu kan? Mending sekalian ku pesankan perempuan panggilan saja, yang mahal kalau perlu biar ia tak curiga. Uang bisa dicari, namun reputasi perempuan-perempuan itu akan sulit untuk diperbaiki jika video syur mereka tersebar. Aku memang tak mengenal mereka, namun sebagai lelaki yang hidup bersama Ibu dan adik perempuannya sejak kecil aku tak mungkin tega membiarkan perempuan tak berdosa dijebak sedemikian rupa oleh pria tua ini. Apalagi dalam video itu wajah perempuan-perempuannya nampak jelas sebaliknya wajah Pak Yono sama sekali tak terlihat.

"Iya Pak, akan saya carikan perempuannya."

"Bukan sembarang perempuan loh!"

"Iya Pak, akan saya carikan yang cantik," aku harus buru-buru meninggalkan ruangan sebelum ia berubah pikiran. Kakiku sudah sebagian melangkah ke luar.

"Saya maunya Mama kamu."

Deg

Sialan, apa-apaan ini?

"Setelah nyari tau tentang kamu di rumah sakit, saya akhirnya tau kalau kamu itu anaknya Bu Dian. Sekali mendayung dua pulau terlampaui, benar tidak peribahasa saya? Kalau salah mohon dimaafkan hahaha. Dari dulu saya selalu sange sama Mama kamu, mukanya itu loh teduh banget. Kira-kira badannya gimana ya? Susunya sih kayaknya kecil tapi tetap aja pasti seksi. Aduh sayang banget selama ini dia selalu make baju yang nutup aurat, kan saya jadi pengen bukain satu-satu."

"Bajingan!" teriakku lantang, aku langsung berbalik dan mencengkeram kerah leher Pak Yono.

"Hussttt, jaga mulut kamu. Ini kampus loh bukan pasar. Lepasin saya, atau tanpa negosiasi lagi semua ancaman saya akan saya wujudkan detik ini juga."

Nafasku berat, amarah pada wajahku tak lagi tertahan. Namun aku harus bisa mengontrol emosi, bukan waktunya untuk memperburuk masalah. Aku harus bisa menahan diri. Meski berat hati tetap ku lepaskan tubuh Pak Yono. Dengan keras menghempaskannya ke kursi.

"Nah, gitu dong. Saya gak mau lama-lama lagi. Saya minta besok malam Mama kamu sudah harus ada di kamar saya. Nanti saya kasih tahu hotel dan kamarnya di mana. Ingat besok pukul 9 malam, setiap satu jam keterlambatan maka akan ada satu video porno yang tersebar di Facebook, dan saat matahari sudah terbit saya akan langsung berangkat ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kekerasan yang kamu lakuin ke saya. Dan ingat! Urusan ini hanya kita berdua saja yang tahu."

Aku pun berjalan keluar sambil membanting pintu. Tunggu saja lain waktu, pasti akan ku balas perbuatan Pak Yono.

Aku pulang ke rumah dengan perasaan lunglai. Bahkan ajakan Harun untuk bermain PS bareng pun ku tolak. Aku mengalami dilema yang begitu membingungkan, bagaimana bisa aku menyerahkan Mamaku sendiri untuk berhubungan seks dengan bajingan tua itu. Seorang pria yang masih saja memikirkan libidonya bahkan kala sudah tak bisa berjalan sekalipun. Namun di sisi lain aku juga memikirkan nasib perempuan-perempuan yang akan nelangsa jika video pornonya tersebar, belum lagi dengan masa depanku yang akan terancam jika Pak Yono mengadukan bahwa akulah yang menyebabkan dirinya masuk rumah sakit.

Sore harinya Nissa masuk ke rumah dengan jilbab dan pakaian yang berantakan. Hanya karena sedang memikirkan hal yang lain, aku sampai tak sempat menanyai gayanya yang urakan. Jangan-jangan ia benar-benar melanjutkan percumbuannya dengan Desy di sekolah! Ada-ada saja adikku itu.

Sepertinya uring-uringanku bisa dirasakan oleh orang di sekitar. Setelah makan malam, saat Kak Sasha dan Nissa telah masuk ke kamar masing-masing, kala aku sedang terbaring lesu di dalam kamar, Mama tiba-tiba datang. Tak seperti sebelumnya, kali ini Mama mengetuk dulu sebelum masuk kamar.




Mama

Sambil berjalan pelan mendekat ke arah ranjang. Mama melihatku dengan wajah cemas. "Kamu kenapa, Dio? Ga pernah Mama lihat kamu murung kayak gini."

"Eh? Gapapa kok Ma," balasku pelan.

Namun bukannya berbalik, Mama justru mengambil duduk di sisi ranjang. "Apa karena Pak Yono?"

Deg. Tubuhku nyaris melompat mendengar ucapan Mama. Pak Tua sialan, bukannya tadi dia bilang kalau tak boleh ada orang lain yang tahu. Semakin geram saja rasanya hatiku.

"Pak Yono sendiri yang kasih tahu Mama di kampus tadi. Mama sudah nonton videonya, mulai dari kamu masuk ke kelas sampai kamu ngebanting tubuh Pak Yono sampai tersungkur. Mama juga sama bingungnya kayak kamu Yo. Mama tahu kalau pasti ada alasan besar yang buat kamu melawan seperti itu, tapi bagaimana ya… sepertinya bakal sulit bagi kamu untuk bisa lolos, Yo."

Raut wajah Mama berubah sendu. Matanya mulai berkaca-kaca. Aku langsung mendekatkan diri dan mengelus punggung Mama.

"Aku juga ga berniat nyerang Pak Yono, Ma. Dia… dia… mau merkosa Aurel, Ma. Aku ga tega ngelihat teman aku di perkosa di depan aku, Ma. Aku ga tau juga kalau Pak Yono punya video yang udah diedit jadi ga ada Aurelnya," ucapku, sambil berusaha menenangkan Mama.

Mama mendongakkan wajah menatapku. Tatapannya begitu tajam seakan sedang memerhatikan keseriusanku. "Kamu ga bohong kan, Yo?"

"Iya, Ma."

Mama lalu menghela nafas panjang. "Mama pasti selalu percaya sama kamu. Mama tau betul kelicikan Pak Yono, dia ga mungkin nunjukkin video ini tanpa minta tebusan. Lalu apa yang diminta Pak Yono dari kamu? Dia minta berapa duit? Nanti Mama yang carikan duitnya."

"Dia gak minta uang, Ma."

"Terus apa, Yo?"

Aku menggeleng sambil tertunduk. Aku tak mungkin tega untuk mengucapkan ini.

"Bilang, Yo. Apa yang dia minta? Mama pasti akan usahakan. Cuma kamu yang penting bagi Mama."

Aku menatap ke arah Mama. Raut sedih di wajahnya sudah tak tertahan lagi. Namun ia terus mendesakku agar memberitahunya.

"Pak Yono minta… Pak Yono minta Mama. Dia minta aku untuk nyerahin Mama…" Aku terdiam sejenak menunggu perubahan ekspresi Mama, namun dia tak bereaksi sedikit pun. "Tapi jangan khawatir, Ma. Aku ga mungkin mau. Aku bakal nyari solusi lain. Selama ini tindakan Pak Yono udah makan banyak korban, jadi Dio harus berusaha ngehentiin dia."

"Banyak korban? Jadi yang dia perkosa bukan hanya Aurel?"

Aduh, aku keceplosan. Tak ada gunanya lagi menjaga rahasia ini darinya.

"I-iya, Pak Yono udah punya belasan korban sebelum Aurel. Sebagian besar malah direkam sama dia. Ma-makanya Pak Yono ga cuma ngancem bakal laporin aku, Ma. Pak Yono juga ngancem bakal nyebarin video-video perempuan ga bersalah itu kalau aku ga nurutin maunya."

"Bajingan!" tegas Mama tiba-tiba. Wajah layunya kini mendadak garang. Nafasnya naik turun karena emosi.

"Sa-sabar, Ma. Aku bakal perbaiki semuanya besok. Aku bakal nyariin perempuan lain buat Pak Yono."

"Gak usah, Yo. Kita ga bisa bahayain hidup orang lain di tangan bajingan tua itu. Biar besok Mama yang penuhi kemauan dia."

"Maksud Mama?"

"Dia mau Mama, kan? Biar Mama kasihin. Serahkan aja pada Mama."

"Kamu di mana Yo?" bunyi telepon dari Elma pada pagi esoknya.

Dering telepon Elma yang membangunkanku benar-benar membuatku bingung. Tak pernah sebelumnya ia meneleponku. Tumben hari ini ia menelepon, dan makin aneh lagi karena dilakukan pada pukul 5:30 pagi.

"Di rumah, El. Emang mau di mana lagi pagi-pagi gini?"

Namun Elma tak mengindahkan basa-basiku. "Bisa tolong barengan gak ke kampus? Harun… Harun lagi ga di rumah."

"I-iya, 15 menit lagi aku berangkat."

"Makasih, Yo."

Awalnya aku sempat ingin berlama-lama, toh kelas pagi masih dua jam lagi dari sekarang. Namun ada hal yang ku sadari timbul dari nada suara Elma. Suaranya serak dan pelan, seperti sedang menahan tangis. Jika ia yang selama ini tak pernah menelepon tiba-tiba langsung mencariku sepagi ini tentu saja ada yang tak beres. Oleh karenanya aku langsung tergesa berangkat ke rumahnya. Aku harus ada saat dia membutuhkanku.

Elma sudah berdiri di depan pagar kala aku datang. Sisa kesedihan di wajahnya masih jelas terlihat. Matanya sedikit sembab, namun masih bisa ia tutupi dengan riasan. Mungkin agar tak terlalu terlihat sedih, Elma mengenakan masker pagi ini.

Elma langsung memelukku erat di motor. Meski menikmatinya, aku sebenarnya cukup merasa khawatir juga melihat keadaannya. Karena kelas masih lama mulai, maka aku mengajaknya untuk berjalan hingga akhirnya tiba di penjual bubur ayam yang cukup terkenal.

"Sarapan dulu yuk."

Ia hanya mengangguk lalu menurutiku turun.

Hingga bubur kami dihidangkan, kami tak kunjung berucap. Aku pun mengambil suapan pertama. Namun sampai buburku sudah sisa setengah, Elma masih tak kunjung melepas maskernya. Ia hanya melihati mangkoknya. Sambil menghela nafas panjang, ia mulai menarik turun maskernya. Kini aku tahu kenapa ia mengenakan riasan yang tebal beberapa hari ini, dan kini aku tahu pula mengapa pagi ini ia mengenakan masker.

Sebuah lebam berwarna kebiruan begitu jelas terlihat di pipinya. Dari ukurannya, jelas sekali bahwa lebam itu adalah bekas tinju. Lebam itu seakan menjadi penjelas bahwa lebam biru di tubuh Elma saat kami bersenggama di hotel memang hasil kekerasan dalam rumah tangga. Ternyata Harun… dengan penuh kesal aku menyembunyikan kepalan tanganku dari Elma.

"Yo, tolong jangan bilang siapa-siapa tentang lebam ini. Aku-"

"Hussst…" ucapku, menyelanya. Tak usah dibahas lagi aku sudah paham. Aku pun meraih tangan Elma sambil tersenyum. "Coba kamu makan buburnya, ini yang paling enak di seisi kota loh."

Elma balik tersenyum lalu mulai menyuapi bubur ayamnya. Ku lihat mata Elma nampak berkaca-kaca lagi.



Elma

Aku sudah bersiap menghajar Harun di kampus hari ini. Sebagai anak sering melihat orang tuanya berkelahi saat kecil, aku sangat membenci tiap kali melihat lelaki yang kasar pada perempuan. Namun Harun tak jua terlihat. Sepertinya ia langsung melarikan diri setelah menghajar Elma pagi ini.

"Aku pulang bareng kamu lagi ya, Yo," ujar Elma, selepas jam kuliah berakhir. Seharian ini kami terus-terusan duduk berdua di kampus. Harun tak nampak dan Aurel jelas sedang menjauh dariku. Elma terus menempel padaku seharian, bahkan sesekali saat hanya ada kami berdua ia begitu sering menyandarkan kepalanya ke pundakku.

Kami pun berjalan menyusuri lorong kampus. Saat sudah di parkiran motor, tanpa sengaja kami bertemu Mama.

"Mau pulang juga, Ma?"

"Iya, ini Mama baru mau pulang," Mata Mama lalu terpaku pada kehadiran Elma di sisiku. "Eh Elma, suami kamu… eh maaf, maksud ibu, Harun-nya di mana?"

Elma terdiam mendengar pertanyaan Mama. Sontak kami langsung bertukar pandangan sebelum aku buru-buru menjawab.

"I-iya, Ma. Ini Harun ga masuk kampus. Jadi aku dulu yang antar Elma pulang."

"Oh yaudah, kalau gitu kalian hati-hati di jalan. Jangan terlalu kelihatan dekat loh, awas dikira lagi selingkuh," ujar Mama sambil mengedipkan mata padaku. Aduh, Mama malah berucap yang tidak-tidak.

"Iya, Bu Dian, kami permisi dulu Bu," pamit Elma, yang diikuti olehku.

Aku meninggalkan Mama dalam keadaan heran. Perasaan semalam Mama terasa begitu sendu dan marah begitu tahu bahwa Pak Yono menginginkan dirinya. Namun barusan tadi raut sedih itu sepenuhnya menghilang. Basa-basinya, kerlingan matanya, tak menampakkan tanda kesedihan sedikit pun. Ia sudah kembali seperti Mama yang biasanya. Apa jangan-jangan Mama sudah punya rencana?

"Kamu mau masuk dulu gak, Yo?" tanya Elma begitu kami telah di depan rumahnya.

"E-enggak apa-apa, El. Aku duluan aja," balasku sopan. Aku penasaran ingin segera balik ke rumah dan mencari tahu kenapa Mama nampak begitu santai siang tadi.

"Kamu mau masuk dulu gak, Yo?" tanya Elma sekali lagi, namun kali ini ia ucapkan sambil menarik tanganku. Hmm, sepertinya aku memang harus masuk.

Rumah Elma nampak sepi dan lenggang. Hanya saja ada pemandangan yang berbeda dari biasanya kali ini. Di ujung ruang tamu nampak pecahan vas yang masih belum selesai disapu. Banyak perabotan lain yang berpindah di tempat tak semestinya. Sofa yang miring, pakaian berceceran, juga televisi yang setengah bonyok. Aku menyaksikan perubahan di rumah itu sambil tercengang.

Elma langsung membuka maskernya begitu masuk. Tanpa berbasa-basi, ia memeluk tubuhku erat.

"Aku hanya bisa nyaman nunjukkin diri asliku ke kamu, Yo," ucapnya sambil menjepit kepalanya ke pundakku.

Sepertinya Elma sangat membutuhkan kehadiranku saat ini. Aku pun membalas erat pelukannya. Kami berpelukan selama beberapa saat, lalu perlahan ia mulai menarik tubuhnya. Kami bertatapan sejenak. Meski memiliki lebam, wajahnya tetap terlihat cantik saat ini. Ia memegang daguku perlahan, lalu bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian.

Kyaaaaa

Terdengar jeritan Elma. Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari menuju kamarnya. Nampak di atas ranjang Elma sedang duduk meringkuk. Tubuhnya telanjang bulat dengan kedua tangan yang menutupi telinganya sendiri. Aku langsung merangkul tubuh telanjangnya yang hangat dengan khawatir.

"Ada apa, El?"

Ia mendongakku dengan wajah penuh amarah. Rambutnya nampak berantakan. Terdapat beberapa lebam lagi di sisi perut dan punggung Elma. Ku lihat di sisi kamar, foto pernikahan mereka yang berukuran besar telah jatuh berserakan di lantai. Sepertinya ia sedang mengalami trauma saat ini.

"Aku mau cerai aja, Yo. Ga tahan Aku hidup kayak gini. Punya suami tukang selingkuh, tukang pukul, terus lari tiap kali berbuat salah. Aku lelah jadi samsak hidup dia Yo. Selama ini hanya Maura yang bisa bikin bertahan, tapi ini…" ucapnya sambil menunjuk ke arah lebam di wajahnya. "Ini yang bikin aku ga tahan lagi, Yo. Aku harus cerai dari dia Yo…"

Aku berusaha menenangkan Elma dari tangisannya. Ku tarik tubuhnya dalam pelukanku. Payudaranya yang hangat menjuntai ke tanganku, namun aku berusaha mengontrol diri. Betapa indah dan cantik pun perempuan di hadapanku saat ini, aku tetap tak boleh membiarkan nafsuku menguasai. Ku ciumi rambutnya berkali-kali. "Aku ada di sini buat kamu," bisikku ke telinganya berkali-kali. Pelan-pelan ia mulai merasa tenang, dadanya yang memburu juga telah lebih teratur.

"Kamu beneran akan terus ada buat aku, Yo?"

"Iya, El."

"Kamu mau gantiin Harun untuk aku?"

Deg… Jangan sampai salah omong lagi. Aku sungguh suka pada Elma, tapi aku tak berani berjanji untuk saat ini.

"Ga usah khawatir, Yo. Aku ga minta kamu buat nikahin aku. Aku cuma minta agar kamu bisa jadi sosok laki-laki yang bisa melindungi aku, Yo," ia menatapku nanar.

"Aku janji akan melindungi kamu, El," ucapku dengan lebih lega.

Wajah kami semakin dekat. Tangan Elma juga sudah berada di wajahku saat ini. Ternyata pertahananku goyah juga berada di samping Elma yang sedang telanjang. Ku raih bibirnya dengan pelan, berhati-hati agar tak mengenai lebam di wajahnya. Elma membuka bibirnya menyambutku.




Elma

Mulut Elma terasa begitu hangat. Tarian lidahnya tak tergesa-gesa, semuanya berjalan dengan begitu pelan dan hati-hati. Ia memeluk tubuhku dengan penuh rasa kasih. Kini tanganku mulai menyentuh ke arah pinggang Elma. Menjalari selusur kulit tubuhnya, sekali lagi berhati-hati agar tak memencet lebam di tubuhnya. Menyentuh pusarnya, menjalar ke atas hingga tanganku bertemu dengan payudaranya yang menjuntai.

Ku remas pelan payudaranya, lalu menarik putingnya bergantian. Elma mendesis pelan di mulutku. Rangsanganku membuat kaki Elma mengangkang lebar.

"Aku mau ngentot di tempat yang ga ada jejak kekerasan Harun-nya, Yo."

"Di mana, El?"

Elma lalu berdiri dan menarik tanganku. Sambil dituntun Elma, ku pandangi bulatan pantatnya yang cerah dan indah. Betapa indahnya tubuh Elma. Tubuh yang tak kurus maupun gemuk, tubuh yang lebih suka ia serahkan padaku dibanding suaminya sendiri.

Ternyata Elma menuntunku satu-satunya ruangan yang masih rapi teratur di rumah ini. Ke kamar Maura, anaknya. Tempat pertama kali kami saling berhubungan walau belum sampai melakukan penetrasi. Tempat pertama kalinya aku melihat tubuh wanita telanjang. Kamar itu mengantarkan aku pada nostalgia dalam dua minggu terakhir. Hari-hari yang mengubah diriku selamanya. Aku yang sebelumnya tak pernah mengenal seksualitas kini malah secara rutin melakukannya dengan berbagai perempuan. Wajah Nissa, Aurel, Mama, Desy, dan tentu saja Elma mengilas di kepalaku.

Namun aku tak bisa lama bernostalgia. Elma sudah mendorong tubuhku ke arah dinding. Tidak seperti di kamar tadi kala ia ciuman kami dilakukan dengan perlahan, kali ini Elma mengeluarkan seluruh nafsu dan emosinya yang tertahan. Ia melahap bibirku dan menukarkan air liurnya dengan cekatan.

Belum sempat aku mengimbanginya, tiba-tiba Elma menarik turun tubuhnya. Sambil menyeret tangannya ke sekujur tubuhku, dari atas ke bawah, Elma tiba-tiba berhenti di depan pinggangku. Tanpa membuang waktu lagi, ia menarik turun celana panjangku. Ia memandangi penisku yang sudah mengeras di celana dalamku.

"Ini udah keluar, Yo," ucapnya sambil menunjuk kepala penisku yang saking tegangnya ternyata sudah mendobrak sisi karet bawah celana dalamku. Ia menjilati bibirnya sekilas, lalu mulai menciumi kepala penisku tanpa menarik turun celana dalamku. Sambil menatap wajahku dari bawah ia lalu mengulum kepala penisku.

Sensasi penis yang belum sepenuhnya keluar dari celana dalam ternyata membuatku merasa nikmat. Jepitan karet yang membuat batang penisku sesak terasa semakin sesak karena ditekan oleh Elma dari luar. Namun bukannya merasa sakit, penisku justru semakin mengeras. Kepala Elma yang naik turun pelan menghujam kepala penisku membuatku benar-benar bernafsu. Bisa-bisanya perempuan secantik ini dikasarin sama suaminya, batinku.

"Ahhh El, kamu cantik banget. Isepin penis aku."

"Akwhuu mashih kelihatan cwanthik Yoh?"

"Iya, El. Bahkan lebam pun ga bikin cantik kamu berkurang."

Pujianku membuat Elma mempercepat kulumannya. Setelah puas dengan hanya kepala penis saja, ia pun menarik turun celana dalamku. Bagaikan burung yang dilepas dari sangkar, penis kerasku langsung mengacung bangga di hadapan Elma.

"Aku masih aja terkejut tiap kali ngelihat kontol besarmu, Yo."

Ia lalu lanjut mengulum penisku. Ku pandangi gerakan tangannya yang semakin mahir. Sesekali Ia mengulum penisku sampai menyentuh batas tenggorokannya, hingga wajahnya memerah, dan matanya berair. Sesekali ia hanya menjilati kepalanya saja sambil mengocokki penisku dengan tangan kanannya. Ia lakukan gerakan tersebut berulang, hingga 10 menit berlalu. Spermaku benar-benar sudah hampir keluar.

"Ahhhh El, aku udah mau cum… ahhh…"

Namun bukannya mempercepat oral-nya, Elma justru langsung mencabut penisku dari mulutnya.

"Ke-kenapa El? Aku udah mau cum."

Ia berdiri sambil tersenyum, lalu mencium bibirku. Tangannya mulai membuka kancingku satu per satu.

"Aku sengaja, Yo bikin kamu tanggung. Kamu tahu kan betapa gampangnya kamu bikin aku orgasme. Jadi aku ingin kamu udah hampir orgasme dulu jadi kita bisa orgasme bareng. Dengar desahanmu aja aku udah banjir Yo," ucapnya sambil menaruh jari di vaginanya lalu mencolekkan cairannya ke penisku. Pemandangan yang seksi itu membuatku semakin tak tahan.

Kali ini giliran aku yang mendorong tubuhnya ke ranjang. Kedua tubuh telanjang kami sudah saling menindih. Aku menatap tubuhnya dari atas, dadanya yang naik turun penuh nafsu, wajahnya yang memerah karena libido. Elma yang sedang bernafsu memang selalu terlihat berbeda.

"Masukin kontolmu, Yo."

"Kamu ga mau dijilat dulu, El?"

"Udah banjir Yo. Aku mau kontolmu, please."

Rasanya aneh juga mendengar Elma yang kalem ini memohon agar dihujani penis. Tanpa diminta pun pasti akan ku kasih. Tanpa babibu ku dorong penisku langsung. Blesss, penuhnya cairan Elma membuat penisku dengan mudah memasuki vaginanya. Vagina Elma terasa begitu hangat dan rapat menjepit penisku.

Ku pompa penisku naik turun dengan perlahan. Elma berpegangan erat di kedua lenganku, namun aku langsung mengarahkan tangannya ke payudaranya sendiri.

"Mainin payudaramu El buat aku."

Ia dengan patuh menjepit-jepit puting payudaranya sendiri. Sungguh pemandangan yang erotis. Elma dengan rambut pirang abu-abu yang berantakan, wajah dan tubuh basah penuh keringat, perut yang memiliki lebam, dan payudara yang mengalirkan air susu yang dipencetnya sendiri selagi aku cumbu.

"Ahhhh Yo, enak banget, aku ga tahan ahhhh."

"El, El, indah banget ngelihatin kamu, aku ga bisa lama kalau gini."

"Iya ahhhh, jangan lama-lama. Memek aku udah cenat-cenut."

Memang benar, vagina Elma sedari tadi cenat-cenut menjepit penisku. Pelumas alami yang keluar dari vaginanya semakin bertambah.

"Kenapa ya ahh dulu kita ga langsung ngentot aja di sini, Yo."

"Kita masih bego, El. Masih takut-takuthhh."

"Ahhh Yo, sejak itu tiap malam aku selalu mimpiin bisa ngentot sama kamuhh."

"Kan udah waktu sama Aurel hhh."

"Ahhh aku mau berdua aja Yo, intim sama kamu. Ahhh aku udah di ujung Yo, ahhh…" ucap Elma sambil memejamkan mata. Mulutnya mendesis seakan sudah siap mengeluarkan orgasmenya.

"Tahan bentar, El. Aku juga udah mau keluar."

"Aduh gimana nahannya ahhh, aku udah enak banget Yo."

Ku percepat genjotanku di vaginanya. Kini suara kelamin kami bertemu terdengar begitu kencang. Banjir keringat kami yang menumpuk sepertinya membuat suara tubrukkan tubuh kami semakin nyaring. Tubuh Elma bagaikan mengkilat dihiasi peluh keringat.

"Mikirin hal lain, El ahhhh."

"Mikirin apa, Yo… ahhhh, aku cuma bisa mikirin kamu…" ia menggigit bibirnya seakan sedang berusaha kerasa menahan orgasme. "Atau aku mikirin suami aku ahhhh, tapi bodo amat sama dia, tetap aja ga bikin orgasmeku bisa bertahan."

"Elma!"

Saking asiknya bersenggama, kami sampai tak mendengar bahwa rumah dimasuki oleh seseorang lagi. Baru saat orang tersebut berteriak memanggil Elma suaranya terdengar.

"I-tu Harun kan?" ucapku kaget.

Sepertinya Elma tidak mendengar suaranya, ia terus menggenjot penisku.

"Yo, aku udah mau sampai ahhh."

"Kenapa ada motor Dio di depan?"

"El, itu suara…"

Brakkk

Aku terhentak mendengar suara pintu di belakangku terbanting keras.

"Ka-kalian!"

Harun sudah berdiri di muka pintu, memandangi tubuh kami yang sedang bersenggama dari posisi samping. Kakinya terpaku, matanya nampak melotot memandangi pengkhianatan yang terjadi di depannya. Penisku sampai tercabut dari vagina Elma. Aku melihatnya dengan wajah bingung. Ku lirik ke arah Elma, namun bukannya takut atau bingung, ekspresinya justru tak berubah. Wajahnya tetap datar dan penuh nafsu.

Elma langsung menggunakan tangan kanannya untuk menarik kembali penisku masuk ke vaginanya.

"Ahhh lanjut, Yo, aku udah mau sampai. Enak banget kontolmu ahhh."

Penisku yang masih keras tak jadi melunak akibat genjotan Elma. Malah seakan lupa pada keberadaan Harun, aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk. Makin lama makin cepat, hingga kembali ke kecepatan awal, saat Harun belum datang.

"Kurang ajar! Bajingan! Anjing! Bangsat!"

Kali ini Elma untuk pertama kalinya menolehkan kepalanya ke arah Harun, sambil menatap suaminya ia membalas.

"Kurang ajar apaan? Ahhh kamu pergi lagi sana sama Amanda, sama lonte-lontemu, daripada pulang hanya mukul istrimu. Tinggalin aku di sini, dientotin kontol Dio yang jauh lebih gede dari kontolmu. Lihat ini, lihat! Aku udah punya yang lebih bagus, ahhh yang cepat, Yo."

Ku lirik Harun yang langsung terpaku. Emosinya yang sudah siap diluapkan mendadak tenggelam. Kali ini ia lebih terkejut lagi setelah mengetahui bahwa istrinya sudah berani melawan. Tentu saja sulit harus melihat istri sendiri disetubuhi lelaki lain. Terlebih jika lelaki itu sudah dianggap sebagai sahabat sendiri. Inilah yang terjadi pada Harun kali ini. Namun bukannya merasa simpati, aku justru semakin menikmati persetubuhan ini. Inilah hukuman yang layak bagi suami tukang pukul sepertinya.

Kaki Elma semakin lebar mengangkang. Payudaranya yang tak terlalu kencang berkibar naik turun seiring pompaku. Kali ini ia kembali memainkan payudaranya dengan tangan. Lelehan ASI sudah memenuhi permukaan payudaranya.




Elma

Elma lalu menarik kepalaku ke payudaranya. Membuatku melahap setiap inci payudaranya. "Lihat! Pernah gak kamu mau jilati payudara aku kayak gini? Katanya jijik sama ASI, padahal dari pacaran juga udah gak pernah jilatin." Mendengar seruan itu aku semakin buas menjilati payudara Elma. Ku hisap seluruh lapisan ASI yang memenuhi payudaranya. Setelah puas dengan putingnya, aku lalu mengangkat ketiak Elma. Ku hirup payudaranya yang ditumbuhi sedikit bulu, lalu ku jilati dengan penuh nafsu.

"Ahhhh ahhh ahhhh," Elma mendesah begitu kencang kala ketiaknya ku jilat.

"Lihat aku, ahhh pernah gak kamu puasin aku kayak gini?"

"Ahhh El, vaginamu sempit banget ahhh."

"Iya Dio sayang, ini karena kontol Harun kecil jadi jarang nyentuh aku."

"Sekecil apa, El?" aku juga terbawa suasana.

"Keciiillll ahhhh, aku ga bisa cum kalau dientot dia. Dia keluarnya aahh cepat…"

"Kamu puas gak sama dia?"

"Ga bisa puas Yo, gak kayak gini, ahhh."

"Kalau kontol aku, El?"

"Enak, Yo. Enak, besar, kuat, tahan lama… Waktu kamu entotin aku sama Aurel aja bisa sampai belasan kali cum ahhh."

Percakapan kami telah menghina Harun sebegitu parahnya, namun anehnya, tak nampak sedetik pun amarah yang terpancar lagi dari wajahnya. Sebaliknya, tatapan Harun jadi nanar. Seakan sesuatu baru saja terenggut dari tubuhnya. Padahal sambil bersenggama sebenarnya tanganku sudah siap-siap jika sewaktu-waktu diserang mendadak olehnya. Tubuhnya menyusut perlahan hingga terduduk.

Sebaliknya, gairah di atas ranjang justru semakin besar. Desakan orgasme yang tadi sempat tertahan kini sudah berada di ujung tanduk. Sangat langka bisa melihat Elma segarang ini.

"Ahhh jangan bilang kalau aku yang khianati kamu ya, ahhh. Dari kita masih pacaran aku tau kalau kamu selingkuh, sampai punya anak masih diulangi terus, ahhhh. Mana aku dipukuli juga. Aku ga pernah ngerasain tubuh cowok lain selain kamu, kali ini giliran aku yang balas, ahhhh."

"Aku udah mau cum, El."

"Aku juga ahhhh."

"Aku tumpah di perut atau payudara?" tanyaku sambil menggenjotnya. Kini kaki kanan Elma telah ditaruh di atas pundakku. Aku tak lagi melirik ke arah Harun saat ini. Pandanganku fokus memerhatikan tubuh indah Elma. Payudaranya yang memantul-mantul seakan memancing libidoku yang sudah siap mencapai puncak.

"Di… ahhhh… di vaginaku Yo. Lumuri rahimku, Yo."

"Kamu yakin, El?"

Aku sedikit ragu, pasalnya saat threesome dengan Aurel kemarin, aku hanya melumuri spermaku di wajah ataupun payudara mereka. Kali ini Elma memintaku untuk melumuri rahimnya dengan spermaku.

"Cepat Yo, aku juga udah mau keluar ihhhhh."

Ia mendesis erat. Kepalanya mendongak, rambut panjangnya berkibar di atas ranjang. Mulutnya terbuka sambil mendesis, Elma memejamkan matanya. Genjotan kami semakin kencang hingga aku pun tak tahan lagi.

"El aku sampai ahhhhhh."

"Ahhhh."

Crotttt…. crottt… crotttt…. Entah berapa kali spermaku menyemprot di vaginanya. Aku berteriak cukup keras menyambut orgasmeku. Tanganku berpegangan erat ke sprei di samping kepala Elma.

"Yo gila ini ahhhhh."

Elma juga tiba-tiba tersentak kencang. Tubuhnya bergetar, ke kiri dan kanan tak karuan. Kakinya di pundakku terjatuh kencang, lalu tubuhnya tertarik mundur dan crotttt cairan orgasmenya menyembur kencang. Menimpa deras ke arah perutku bagai air seni. Samar-samar ku lihat spermaku tersemprot balik dari vaginanya.

"Ahhhhhhh" teriak Elma kencang selama orgasmenya.

Plukkk, tubuhku langsung terbujur menimpa Elma. Nafas kami yang berat saling beradu. Percumbuan barusan rasanya jauh lebih melelahkan dibanding olahraga pagi mana pun yang pernah ku ikuti.

"Rasanya luar biasa, Yo."

"Iya, El. Aku juga ga nyangka bisa beda banget rasanya."

"Cuma kamu yang bisa muasin aku."

Dakkk, terdengar suara pintu depan rumah menutup. Elma langsung melirik ke arah samping diikuti olehku. Ternyata sosok Harun telah pergi. Meninggalkan istrinya berselingkuh begitu saja.

"Menurut kamu gimana, El?"

"Gimana lagi? Memang sebaiknya gini. Orang kayak dia itu egonya rapuh, makanya gemar selingkuh dan mukul cewek. Dia juga perlu tau kalau orang yang dia siksa bisa melawan balik. Dia juga perlu tau kalau dia bukan raja yang bisa seenaknya," ucapnya sambil tersenyum.

"Kamu yakin?"

"Aku yakin, Yo. Aku tahu betul dia orangnya seperti apa, lihat nilaiku lebih bagus aja dia marah-marah, aku dipuji orang dikit dia ngambek. Namun bagaimana pun dia adalah ayah dari Maura. Suka atau tidak aku harus bisa nerima keburukan dia, meski dengan cara yang ekstrim."

"Ma-maksud kamu, kamu bakal bertahan sama dia?"

"Kalau itu sih tergantung gimana dia nanggepin peristiwa ini. Selagi aja dia berani mukul aku, aku akan langsung visum dan laporin dia ke polisi. Kalau selingkuh sih silakan aja, aku kan ada kamu, Yo."

"Aku lebih tenang dengarnya, El," ujarku sambil meraih bibirnya. Kami pun berpagutan mesra lalu berpelukan telanjang. Setelah itu kami pun mandi bersama. Elma sempat memintaku untuk menjilati vaginanya dan tentu saja ku turuti hingga dia orgasme sekali lagi. Namun ku lihat waktu sudah beranjak malam. Tiba-tiba pikiran tentang Mama yang akan bersetubuh dengan Pak Yono menghantui kepalaku. Karena tak bisa berpikiran tenang, aku pun pamit pulang setelah memastikan bahwa Elma sudah tak sedang dalam bahaya lagi.

Mama tak ada di rumah sejak aku pulang menjelang magrib. Begitu pula waktu makan malam kala hanya ada aku, Nissa, dan Kak Sasha. Apa dia sudah berangkat duluan ya?

"Kak Sasha besok jam 10 kan wisudanya?"

Besok? Bisa-bisanya aku tak tahu.

"Iya, kalian tungguin aku di rumah aja ya."

"Nissa ikut, Kak. Kan besok kebetulan barengan ulang tahun sekolah, jadinya ga ada pelajaran. Mama juga udah izinin."

"Oh ya? Kalau Dio gimana?" ujar Kak Sasha kali ini sambil melirikku. Sekilas mata kami beradu, ku tatap wajah Kak Sasha. Ternyata perpisahan itu sudah tak terelakkan lagi.

"Aku ikut Kak. Kebetulan kelasku kosong juga besok," tentu saja aku berbohong.

Kak Sasha melirikku dengan tatapan curiga. "Yakin ga ada kelas?"

"Yakin Kak, mau ada kelas juga aku bakal tetap datang kok."

"Apaan sih, orang cuma wisuda S2 juga. Aku kan udah pernah wisuda sebelumnya, jadi ga usah terlalu dirayain. Orang tuaku aja ga datang."

"Ta-tapi, Kakak kan bakal pindah bentar lagi. Aku ga akan tega ngelewatin hari-hari terakhir kakak di sini begitu saja, aku mau habisin waktu lebih banyak dengan Kak Sasha," ucapku, sambil menatap mata Kak Sasha. Kali ini aku serius dengan jawabanku.

"Ciee Kak Dio, tumben perhatian. Biasanya cuek banget," tegur Nissa.

"Emang kayak gini tau," balasku. Dasar bocah ini, menganggu saja. Ku lirik ke arah Kak Sasha yang hanya tertunduk memandangi piringnya. Nampak jelas wajahnya merona merah.

Sudah pukul 9 kurang 5 menit. Jika sesuai dengan permintaan Pak Yono maka 5 menit lagi Mama akan mengetuk pintunya lalu bersenggama dengannya. Pikiranku carut marut membayangkan itu. Bagaimana mungkin pria yang masih harus dibantu kursi roda untuk berjalan sepertinya merasa bisa memuaskan Mama yang begitu buas di ranjang. Yang ada justru dia tidak akan bisa berjalan selamanya kalau harus menuruti nafsu Mama yang buas. Ah tidak-tidak-tidak, aku harus berhenti memikirkan hal menjijikkan itu.

Aku terus berpikir sambil mondar-mandir mengitari kamar. Aku telah menghubungi Mama lewat chat sejak tadi dan tidak satu pun yang terbalas. Sambil memejamkan mata aku mulai membulatkan tekad. Aku tak akan tega membiarkan Mama menebus kesalahan yang pernah ku perbuat. Ku lihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 9. Seandainya sudah berduaan dalam kamar masih ada kemungkinan mereka belum melakukan apa pun saat ini. Ah sial, aku harus menghentikan ini. Aku tahu alamat dan kamar hotelnya, aku harus berangkat ke sana sekarang.

Dengan terburu-buru aku langsung berdiri ke arah pintu. Ku buka pintu kamarku dan… nampak sosok perempuan sedang berdiri di depan.

"Ma-Mama?"

Di depanku sudah berdiri Mama. Dengan mengenakan tanktop putih, celana pendek nilon hitam andalannya, dan rambut pendek yang terikat. Gayanya nampak sangat regular, tak terlihat seperti seseorang yang akan berangkat ke hotel. Mama tersenyum saat melihatku membuka pintu sambil berlari.

"Kamu kenapa buru-buru? Mau nyelametin Mama?" ucapnya sambil tertawa kecil.

"E-eh iya Ma. Mama ga jadi berangkat?"

Mama memencet hidungku, lalu berjalan masuk ke dalam kamarku. Melalui tubuhku yang terpaku bingung. "Kan udah Mama bilang, serahin aja ke Mama."

Sambil menutup pintu kamar, aku menyusul Mama yang telah duduk di atas kasur. "Mama punya rencana lain ya?"

"Hussst, udah lupain aja. Yang penting Mama jamin, Pak Yono ga akan ngancem hidup kamu lagi, Mama juga jamin video porno yang Pak Yono simpan tidak akan menyebar luas."

Aku menatapnya tak percaya. Ba-bagaimana mungkin? Hal yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh Pak Yono bisa selesai dengan begitu mudah oleh Mama. Apalagi Mama terlihat begitu santai seharian ini.

"Yang penting Mama ingetin aja ke kamu. Lain kali hati-hati kalau mukulin orang. Kekuatanmu disesuaikan sama fisik orang itu. Masa Pak Yono yang udah tua renta gitu kamu banting pakai kekuatan penuh, ya ga seimbanglah," ucapnya sambil mengacak-acak rambutku. Terlepas dari apa yang kami lakukan, di mata Mama aku masih saja anak kecil.

"I-iya, Ma."

Kini keheningan mengisi kamar kami. Aku masih mencoba mencerna apa yang sesungguhnya telah terjadi. Namun Mama sepertinya memiliki pikiran yang lain.

Tiba-tiba Mama mengangkat naik tanktop-nya ke atas. Dengan sekali angkat saja, tubuh seksi dan rampingnya langsung terekspos. Mama tak mengenakan bra sehingga payudara putih nan mungilnya terpamerkan dengan indah.

"Mama ga pengen bersetubuh dengan Pak Yono. Ada orang lain yang Mama ingin setubuhi," ucapnya sambil duduk di pangkuanku. Lehernya kini berada tepat di depan bibirku.

"Si-siapa Ma?"

"Pake nanya lagi," ucap Mama, sambil menarik tanganku masuk ke dalam celana nilonnya. Jemariku menyentuh tumpukan rambut lebat vaginanya, lalu merayap lebih dalam menyentuh klitoris Mama. Merayap masuk lagi menyentuh bibir vagina Mama yang sudah mulai lembab. Sekarang aku sudah mengerti maksud Mama, ia menginginkanku. Aku pun langsung melepaskan kaosku.

"Anak pintar," ucap Mama sambil mengusap kepalaku.




Mama

Aku membalasnya dengan menarik payudara Mama dan mengisapnya dengan lidahku. Ku pagut dua puting Mama yang tegak dan panjang secara bergantian, membuatnya basah kuyup oleh air liurku. Sementara tanganku sudah memilin klitoris Mama dengan cepat.

"Ahhhh, ahhhh, anak Mama sudah gede ya sekarang ahhh."

Ku dongakkan kepalaku, lalu ku pagut bibir Mama. Dengan buas ia juga telah siap menyambut bibirku. Sambil berciuman ku gendong tubuh Mama ke arah meja belajar. Mama berpegangan erat pada leherku. Bobot tubuh Mama begitu ringan hingga mudah saja bagiku untuk menopangnya. Dengan kasar ku sapu segala kertas dan alat tulis yang masih berceceran di atas meja, lalu ku dudukkan tubuh Mama. Sekali lagi ku jilat bergantian kedua puting payudaranya, membuat merem melek. Sesekali ia mencium jidatku, sesekali pula ia mendesah pelan.

Karena belum terlalu malam, mau tak mau kami harus menahan suara kami agar tak bocor ke ruangan lain. Nissa belum tahu kalau aku dan Mama pernah bersenggama, sedangkan entah bagaimana jadinya reputasi keluarga kami jika Kak Sasha menangkap basah perbuatanku dengan Mama saat ini.

Ku tarik turun celana pendek Mama. Vagina Mama yang ditumbuhi bulu lebat langsung terpampang hebat di hadapanku. Cairan basah membuat bulu kemaluannya nampak semakin lebat. Tanpa memberi aba-aba aku langsung menurunkan kepalaku menuju celah paha Mama. Ku jilati klitoris Mama pelan.

"Ahhhh, benar Yo, di situ."

Ku rasakan cairan vagina Mama mulai melumer. Ku percepat jilatanku pada klitoris Mama. Setelah puas menjilat, aku langsung memasukkan klitoris Mama ke dalam mulutku lalu menyedotnya dengan kencang.

"Ahhhh, ahhh enak banget."

Mendengar bahwa Mama menyukai treatment yang ku berikan aku pun semakin bersemangat.

"Vaginah Mamah wangih…"

"Ahhhh Mama kan bersih-bersih dulu sebelum ke ahhhh kamar kamu."

"Mamah genith bangeth samah anakh sendirih."

"Me…mang kamu mau ahhh kalau Mama genit sama orang lain?"

"Enggak Ma, sama Dio aja," ucapku sambil melepaskan sedotan bibirku di vaginanya.

"Kenapa berhenti? Kamu ga suka ya sama vagina Mama yang buluan?"

Sambil memeloroti celanaku turun aku menciumi telinga Mama. "Dio suka yang buluan kayak Mama. Cewek yang Dio cumbu ga ada yang buluan setebal Mama," bisikku di telinganya.

Kini penisku yang tegang sudah menyentuh bibir vagina Mama. Ku gesekkan perlahan kepala penisku pada cairan vagina Mama. Mama sudah menggigit bibirnya menunggu dorongan penisku ke vaginanya.

"Emang kamu udah ngentot sama siapa aja, Yo?"

"Ada deh, Ma."

"Mama pengen tau, Yo. Mama pengen tau seberapa nakal anak Mama ini di luar sana."

"Kalau Dio kasih tahu Mama tambah nafsu gak?"

"Dih enak aja, dikira Mama punya fetish aneh kali."

"Yaudah, Dio ga usah ngasih tau. Ga ada untungnya juga buat Mama," godaku, sambil terus menggesekkan penisku ke vagina Mama.

"Ahhh iya, iya, Mama bakal makin nafsu kalau tau anak Mama sejantan apa di luar sana."

Aku pun menarik bibir Mama, menciumnya dengan penuh birahi. Selagi Mama fokus pada bibirku, tiba-tiba ku dorong kencang penisku masuk ke vaginanya. Blesss.

"Ahhhh, kamu ga bilang-bilang, ahhh, susah tau sesek gini," ucap Mama sambil menjepit tubuhku erat. Kini kepalanya mendongak naik. Dalam dua dorongan, penisku sudah masuk sepenuhnya ke vagina Mama. Pelan-pelan ku dorong keluar masuk penisku. Kaki Mama menggantung, menjepit pantatku.

"Dio pernah sama Nissa, Ma, ahhh."

"Ahhh, Mama kan tau kalau itu ahhh. Gimana rasanya tubuh Nissa?"

"Ahhhh enak banget Ma. Dia liar banget di atas ranjang, masih perawan pas Dio masukin pertama, Dio juga masih perawan waktu itu ahhhh…"

"Perjaka tau… bukan perawan ahhhh, enak banget kontolmu Yo. Siapa lagi yang udah nyicipin ini?"

"Aurel juga, Ma ahhhh," pompaanku semakin kencang, sekilas membayangkan perempuan-perempuan lain yang pernah ku senggamai itu.

"Ahhhh enak banget ya pasti entot cewek putih mulus kayak dia."

"Iya Ma, enak banget Ma. Aku berkali-kali ngentotin dia ahhhh."

"Gimana tubuh Aurel, Yohhh?"

"Ahhh, badannya putih banget Ma, kayak boneka. Ahhh terus sensitif banget vaginanya. Ukuran payudaranya kayak Mama ahhh."

"Maksud kamu kecil ya, ahhh?"

"Ga kecil, Ma, tapi seksi hehehe."

"Kamu nakal Yo, nyelametin Aurel dari Pak Yono malah kamu sendiri yang embathhh."

"Beda cerita Ma hhhh, Aurel-nya juga yang mau duluan ahhh."

Kali ini Mama mengganti posisinya. Ia langsung berdiri meninggalkan meja, lalu mulai memunggungiku. Sambil berpegangan dengan sisi atas laci meja, Mama pun mendorong pantatnya ke penisku. Tidak langsung masuk, namun dengan sedikit sentakan dariku, penisku pun dengan mulus mendarat di vagina basah Mama.

"Di mana lagi kamu bisa dapat ibu-ibu seumuran Mama masih bisa gonta-ganti gaya gini ahhhh."

"Ahhh iya, Ma, emang Mama yang terbaik," ucapku sambil menciumi punggung Mama.

"Ahhh terus siapa lagi yang pernah kamu ngentotin?"

"El-Elma, Mahhh, ahhhh."

"Ahhh dia kan udah nikah, Yo."

"Gapapa Ma, kan suaminya juga selingkuh ahhhh."

"Jangan-jangan tadi kamu pulang bareng sekalian ngentothhhh…"

"Ahhh iya, Ma. Aku entot dia di rumahnya."

"Hati-hati nakhhhh, nanti suaminya tau ahhh."

"Gapapa Ma ahhh, tadi kita ngentot depan suaminya kok ahhh."

"Oh fuck, Mama mau cum Yo. Cerita kamu hot banget ahhh."

"Iya Ma, Elma memang hot banget Mah, susunya banyak asinya, udah agak kendor tapi malah seksi banget ahhh," tanpa ku sadari, menceritakan ulang petualangan seksku telah membangkitkan birahiku berkali-kali lipat. Suara derit meja belajar begitu keras mengikuti tubuh anak dan mama yang sedang beradu ini. Mama berusaha keras menutup mulut, menahan desahannya agar tak terlalu kencang sampai-sampai suara lenguhan dari hidungnya lah yang keluar. Cairan keluar dengan begitu lancar dari vaginanya. Mama benar-benar menikmati percumbuan ini. Aku juga berusaha menahan desahan sambil menjepit mulutku ke punggung Mama.

"Ahhhh enak banget Yo, kamu jantan banget."

"Ahhh iya Ma."

"Siapa lagi yang pernah kamu entotin Yo?"

"Ada Mahhh, Desy namanya ahhh."

"Siapa itu ahhh?"

"Teman Nissa, Ma. Pokoknya seksi juga Ma ahhhhh."

"Yo, Mama udah ga tahan."

"Keluarin Ma, keluarin ajah."

"Si-siapa lagi yang kamu entot?"

"Mama, ahhh, Aku ngentot Mama aku sendiri ahhhh."

"Ahhh iya Yo, ehhhh ehhhh ehhhh, Mama ga tahan ahhh."

"Iya, Ma, aku juga tinggal bentar lagi ahhh."

"Dio ahh, Mama cum ahhhh."

"Ahhh keluarin Ma."

"Ahhhhh."

Dengan dorongan kencang, Mama melesakkan cairan kenikmatannya. Tubuhnya bergetar hebat sampai-sampai meja belajar terdorong kencang ke dinding. Mama masih berusaha keras menahan desahannya hingga hanya sesekali lenguhan saja yang terdengar. Mama lalu mengejan dan melepaskan penisku dari vaginanya. Dengan tubuh bersimpuh keringat Mama langsung terduduk bersandar di atas meja belajar.

"Gila Yo, emang kamu ga pernah ngecewain Mama."

"Dio masih pengen cum, Ma," ucapku sambil mendorong-dorong penisku ke permukaan vaginanya.

Mama hanya tersenyum ke arahku. "Mama mau kamu cum dengan cara lain, Yo."

"Gimana, Ma?" tanyaku, bersiap-siap mendengar kejutan dari Mama.

"Gini," ucap Mama, sambil mengocok penisku.

"Kok dikocok doang Ma?"

"Husssst, ikutin Mama aja." Mama lalu duduk bersimpuh di lantai tepatnya di bawah kakiku. Dengan posisi seperti itu, maka lebih mudah bagi Mama untuk menjangkau penisku dengan tangan.

"Enak ga kocokan tangan Mama?"

"Enak, Ma, ahhh," jawabku.

"Sekarang dengerin Mama," ucap Mama sambil mempercepat kocokannya.

"Iya Ma ahhh."

"Ahhhh kamu bisa kebayang gak kalau kamu ngentot Mama barengan mereka?"

"Mereka siapa Ma?"

"Siapa lagi? Cewek yang pernah kamu ngentotinlah."

"Ahhh iya, Ma. Pasti bakal seru banget," terbayang di kepalaku sedang menunggingkan Mama dan Elma sekaligus, ah apa Mama bareng Aurel ya? Mama dan Desy atau Nissa juga pasti bakal liar banget.

"Kalau boleh milih bakal threesome kamu bakal milih bareng siapa?"

"Ahhh Dio ga tau Ma, semuanya pasti enak."

Mama mengocok penisku semakin kencang.

"Kamu harus jawab."

"Ahhh iya Ma, Mama maunya sama siapa?"

"Sama siapa aja Mama mau yang penting cowoknya kamu, Yo. Kamu harus jawab supaya Mama lebih gampang fantasiin kamu."

"Ahhh iya Ma, sama Elma aja Ma. Aku mau entotin Mama bareng sama Elma. Dua-duanya udah punya anak ahhh."

"Kamu mau entotin Mama dan Elma di toilet kampus gak?"

"Ahhh mau banget Ma. Aku ngentotin Mama sambil berdiri kayak tadi."

"Terus Mama sambil jilatin vagina Elma di wastafel."

"Ahhh iya Ma, pasti seksi banget. Vagina Elma juga ada bulunya tapi ga setebal Mama ahhh."

"Terus kita berdua duduk kulumin kontol kamu."

"Ahh surga itu Ma."

"Mama sama Elma-nya masih pakai hijab," Mama kini mempercepat kocokannya di penisku. Penisku kini benar-benar telah mekar, uratnya menonjol keluar, warnanya mulai memerah. Aku sudah siap menyemprotkan laharku. Entah mengapa di kepalaku aku bisa menggambarkan dengan begitu jelas adegan yang diucapkan oleh Mama.

"Fantasi Mama bikin aku ahhhh."

"Kamu maunya kapan kita threesome?"

"Besok Ma, atau kapan aja ahhh yang penting harus jadi."

"Emangnya kalau Mama sama Elma nungging bareng kamu bakal entotin siapa duluan?"

"Ahhh Ma, aku ga tahan lagi Ma. Mau entotin Mama duluan ahhh."

"Kenapa Mama duluan?"

"Soalnya Elma cepat keluarnya Mahhh, jadi biar sekalian aja ahhh. Ma, arahin ke muka Mama. Aku udah mau cum."

"Mau muka Mama atau Elma?"

"Ahhh siapa aja Ma, ah cepat Ma, Dio… Dio…" Mama langsung mengarahkan penisku ke arah wajahnya. "Ahhh Mama…."

Crot… crot… crot…

Spermaku dengan hebat menyembur menimpa wajah Mama. Sambil memejamkan mata, Mama menyambut spermaku. Wajahnya yang begitu binal membuat orgasmeku semakin teras nikmat. Bisa-bisanya aku baru tahu kalau Mamaku ternyata memiliki libido yang sangat tinggi. Ia bahkan tak segan untuk memintaku melakukan threesome dengannya. Entah hanya fantasi untuk memudahkanku keluar atau tidak, namun yang ku tahu, kini aku benar-benar menginginkannya.

"Aduh rambut Mama jadi lengket ini," ucap Mama sambil mengusap sisa spermaku yang melengket di rambut pendeknya.

"Gapapa kali, emang bagus tuh vitaminnya untuk memperkuat rambut."

"Tambah ngaco aja kamu," ucap Mama sambil meninju pelan lenganku. Ia mengambil tisu di meja lalu membersihkan diri. Mama pun bergegas mengenakan pakaian lalu berjalan meninggalkan ruangan. Aku juga sudah siap berbaring di kasur, tubuhku terasa begitu lelah seharian ini.

"Dio?" ucap Mama begitu telah berada di muka pintu.

"Iya, Ma?"

"Apa pun berita yang kamu dengar besok, Mama ingin kamu tau kalau Mama lakuin itu semua demi kebaikan kamu sendiri," pintu pun ditutup.

Maksudnya apa? Ucapan terakhir Mama tadi membuatku jadi bingung. Memangnya berita apa yang akan tersiar besok?

Bersambung

List Part

Leave a reply

xx1toto pucuk4d buah4d mposlot mpo1221 menara188 lunatogel lunatogel lunatogel-togelup.hayatesabz.net lunatogel gebyar4d lazawin https://arabiplus.ir seributoto timnas4d asian4d http://tvsekolah.id terminal4d KEY4D https://salafiyahalmushlihin.sch.id linitoto lunatogel lunatogel surgaplay wis77 kaisar poker xx1toto hw77bet xx1toto lunatogel asia77 garuda4d mamibet timnas4d garuda4d garuda4d latoto prada4d TERMINAL4D GARUDA4D TERMINAL4D terminalbet terminal4d ollo4d batik77 ASIAN4D MERAHTOTO a200m balak66 supraslot GARUDA4D f200m SKY77 asia77 aman788 sgi88 ajaib88 TIMNAS4D ASIAN4D KEBAYA4D TIMNAS4D terminal4d garuda4d barbar77 PRADA4D ayo788 TERMINAL4D ASIA77 langit69 GEBYAR4D terminalbet balak66 garuda4d unsurtoto gebyar4d prediksi77 key4d TOTO328 kaisarpoker depo89 PAJAKTOTO PAJAKTOTO PGBET aman788 davo88 rans303 ayo788 OLLO4D OLLO4D garuda4d lapak7d WAJIK777 fuji388 F200M kaisarpoker kaisarpoker kaisarpoker SUGAR RUSH 1000 OLLO4D aman788 KAISARPOKER TIMNAS4D TIMNAS4D garuda4d scatter hitam KILAT77 lunatogel sontogel haotogel OLLO4D linitoto timnas4d asian4d ollo4d MERIAH4D megahoki TERMINAL4D key4d inatogel depo89 mamibet davo88 batik77 cocol88 okta188 key4d pajaktoto ASIA77 KEY4D LAPAK7D PAJAKTOTO udin88 KAISARPOKER wdbos ollo4d visioncollege gacor77 timnas4d KILAT77 ganas33 KEY4D tiktaktogel https://hayatesabz.net pajaktoto xx1toto TERMINAL4D oppatoto lunatogel key4d kaisarpoker situstoto PALU4D PG SOFT GARUDA4D WDBOS ASIA77 OLLO4D asian4d pgbet situstoto SURGA5000 PROBET88 kilat77 lunatogel asian4d monperatoto TERMINAL4D situs toto linkgacor.situsmaxwin asia77 clinicaspararecuperacao.com.br envystudiogt.com inspire-breathwork.squarespace.com hotelearthlight.com hexagonview.com sky77 TERMINAL4D ANGKASA168 satorirattan.com TERMINAL4D LAPAK7D key4d slot qris dapurtoto JURANGAN69 timnas4d GARUDA4D WAJIK777 PRADA188 garuda4d asia77 SKY77 terminal4d gila138 KAISARPOKER TERMINAL4D ASIAN4D KEY4D SKY77 PAJAKTOTO ollo4d pajaktoto GARUDA4D TERMINAL4D LAPAK7D ollo4d sky77 angsa4d key4d kaisarpoker timnas4d kaisarpoker kaisarpoker TIMNAS4D timnas4d terminal4d KAISARPOKER garuda4d daytonamasala.com PADMA88 sky77 sgcwin88 TERMINAL4D garuda4d satorirattan.co.id KILAT77 ollo4d lion4d key4d titi4d POS4D pajaktoto POS4D LAPAK7D pajaktoto OLLO4D PAJAKTOTO GBOTOTO https://lexcliq.com clinicaspararecuperacao.com.br hayatesabz.ir/ shopeeindonesia.co.id KILAU4D SPRING.COM hayatesabz.net centralfinance.com.np timnas4d rskasihherlinatimika.com parininihi.co.nz emasan.desa.id almanahmamiregi.sch.id timnas4d sggswu.edu.in/ terminal4d NUSABET88 debredamohotel.com SKY77 TERMINAL4D mialamanah.sch.id thanhlongsf.com KEY4D PAJAKTOTO TERMINAL4D techkritigroup.com radarnasional.net situsgacorxx1toto xx1toto linkgacorxx1toto xx1toto lexcliq.com lexcliq.com asian4d HW77BET TERMINAL4D HW77BET PAJAKTOTO HW77BET HW77BET HW77BET HW77BET pg soft xx1toto TERMINAL4D mahjong69 TERMINAL4D asian4d kaisarpoker tokekwin WAJIK777 MARETTOTO tiktaktogel astonbet hw77bet/ TOKYO88/ kenzototo sangathoki siji4d papuwa4d brri4d megagacor key4d f200m xx1toto KILAU4D KAMPUS88 WD138 AZTEC88 timnas4d GEBYAR4D NIRWANA88 ohtogel slot88 HW77BET sangathoki TERMINAL4D kenzototo omtogel situsmaxwin merahtoto TERMINAL4D xx1toto pusat4d kenzototo sangathoki https://gacorslot7d.com/ TANCAP88 https://linkgacor.ratteb.com/ Situs Togel | Bandar Togel Online 2024 Situs TUS4D Situs Toto Aceh4d xx1totok terminal4d hw77slot TERMINAL4D KODE4D SUPRASLOT gila138 kilat77 xx1toto davo88 mpo2121 domtoto lunatogel jonitogel JET77 coloksgp sbctoto wongtoto okta388 hantogel suletoto topjitu win88 xx1toto juragan69 cuan123 rans303 lapak7d kaisarpoker latoto hades88 latoto MEGA338 aquaslot xx1toto papuwa4d siji4d Situs Toto Link Aceh4d fendi188 arjuna96 j200m lunatogel slot gacor tus4d aceh4d Pandora88 LAPAK7D Login Aceh4d bigwin138 mantra88 tustoto mio777 mainaja TOKYO88 koin138 TERMINAL4D LAPAK7D situspentaslot Tus4D KAISARPOKER TERMINAL4D dewihoki Link Aceh4d Tus4D Aceh4d WASIAT4D terminal4d epicwin138 BUAYA138 kaisarpoker nasa4d superdavo88 lapak7d maha168 kilat77 ANGKA69 dewa88 ollo4d grandbet88 KAISARPOKER TERMINAL4D PARIS77 AIRBET88 bakar77 surga88 kacang99 kaisarpoker dewa33 asiahoki bos88 88big EMAS168 lapak7d KAISARPOKER cocol88 garuda4d vava4d moba4d terminal4d kaisarpoker timnas4d langit69 bosswin168 terminal4d 88mega KING138 COCOL88 PAJAKTOTO kaisarpoker fendi188 CIPIT88 terminal4d kenzototo terminal4d bingo4d mega188 LAPAK7D DRAGON4D live toto macau TIMNAS4D terminal4d maxwin89 ANGSA4D GEBYAR4D SURGA88 TIMNAS4D MAXWIN138 terminal4d sakti123 tunas4d LAPAK7D DEPOSIT TANPA ANTRIAN agen77 dragon4d TERMINAL4D catur777 GBOWIN mamibet PALU4D ANGSA4D slot777 terminal4d dragon4d bro138 POCARI4D LUNATOGEL HOKI777 kilau4d POCARI4D UDINTOGEL HOMETOGEL TIMNAS4D LAPAK7D sky77 SBCTOTO kaisarpoker sandibet LAPAK7D BENTO123 PRADA188 LAPAK7D sawer4d BACKLINK
https://www.tugumandiri.com/udintogel/
KAISARPOKER TERMINAL4D kaisarpoker JNT777 TERMINAL4D PRADA4D madetoto batik77 KAISARPOKER lapak7d TERMINAL4D RAJA328 SENOPATI4D pedangwin SGCWIN lazawin MAXWIN138 KAISARPOKER TERMINAL4D terminal4d SLOT5000 SISIL4D harta138 MAXWIN138 DRAGON4D lapak7d harum4d MOLE4D kpktoto KAISARPOKER neng4d PUSAT4D megawin188 TERMINAL4D sgcwin rasa4d bimabet lapak7d Acehflix21 Nonton Film Gratis kangtoto kilat77 Lapak7d KAISARPOKER LAPAK7D Terminal4d Terminal4d bacan4d bacan4d kaisarpoker lapak7d pocari4d bacan4d bacansport lapak7d terminal4d bacansport raja328 cermat88 XX1TOTO >> LINK ALTERNATIF SLOT GACOR AMAN DAN TERPERCAYA manjurbet Daftar situs slot online bacan4d lapak7d terminal4d Lapak7d LAPAK7D terminal4d BOBATOTO kaisarpoker xx1toto hw77slot terminal4d sgcwin88 mpxtoto pocari4d XX1TOTO >> Link Slot Gacor Server Luar Pasti Menang Auto Maxwin hwslot77 MATAHARI88 DAFTAR SITUS JUDI TOGEL ONLINE 2023 SLOTALADIN DEDE4D : DAFTAR SITUS JUDI TOGEL DAN SLOT ONLINE DAFTAR MPXTOTO SITUS SLOT THAILAND PALING GACOR PAUS138 >> Situs Nomor 1 Slot Gacor Hari Ini Pasti Menang Aman Terpercaya LINK ALTERNATIF MEGA188 DAFTAR DAN LOGIN MEGA138 XX1TOTO | Rekomendasi Link Situs Slot Pasti Menang Setiap Player Ada Jatah Maxwin Tikus4d | Situs Slot Online Gacor Terbaik Pasti Menang 2023 NEOTOTO lapak7d LINK SLOT GACOR BOS138 DAFTAR SITUS TOGEL ONLINE CIPUTRA88 LINK ALTERNATIF TITI4D PISTOL4D SLOT GACOR >> LINK AKTIF SITUS SLOT GACOR RTP 98% AMAN TERPERCAYA bacan4d shio togel 2024 TWSLIVE - Situs Aman Terpercaya x500 Sering Muncul Auto Maxwin XX1TOTO GARUDA138 DAFTAR DAN LOGIN neototo KAMPUS88 | Situs Resmi Casino Slot Gacor pasti Menang Terpercaya Gacor77 LINK ALTERNATIF GACOR77 winstar4d GILa138 - Zeus4d Situs Slot Online lagi gacor pgsoft deposit murah bonus gede GELAY88 > Jitu77 Agen Slot Pragmatic Online Terpercaya Deposit Gampang Menang TITI4d - Situs Togel Slot Perkalian X500 Sering Keluar Pasti Bayar Aman Terpercaya Slot88 GARUDA138 SITUS SLOT GACOR DAFTAR SITUS SLOT ONLINE GARUDA138 NEOTOTO SLOT PASTI MAXWIN >> LINK SITUS GACOR PRAGMATIC DAN PG SOFT PASTI MENANG ADA JATAH MAXWIN OLXTOTO PAKDE4D >> BO TOGEL ONLINE SLOT PRAGMATIC CASINO DI INDONESIA AMAN TERPERCAYA PASTI BAYAR XX1TOTO PG SOFT - WAJIB MENANG AUTO MAXWIN DENGAN PROVIDER RNG TERBAIK XX1TOTO SLOT PGSOFT - PROVIDER TERBAIK DENGAN RNG BERKUALITAS TINGGI AMAN TERPERCAYA XX1TOTO PRAGMATIC PLAY | SITUS SLOT RNG TINGKAT TINGGI TANPA MANIPULASI AMAN TERPERCAYA SLOT88 XX1TOTO Sweet Bonanza >> Play77 Provider Terbaik dan Resmi Slot Bonanza Aman Terpercaya XX1TOTO Slot Starlight Princess | Situs Gacor Resmi Pragmatic Play RNG Sistem Permainan Adil

neototo

XX1TOTO SERVER THAILAND | SITUS SLOT SERVER LUAR NO 1 PALING DICARI DI INDONESIA XX1TOTO SERVER THAILAND >> SITUS GACOR SERVER LUAR NO.1 PALING DICARI AMAN DAN TERPERCAYA XX1TOTO SERVER RUSIA | SITUS GACOR SERVER LUAR RNG PERMAINAN ADIL AMAN DAN TERPERCAYA NEOTOTO XX1TOTO SERVER DUBAI >> JITU77 SERVER LUAR PALING GACOR AMAN DAN TERPERCAYA LINK ALTERNATIF XX1TOTO | LINK ANTI NAWALA TERBARU TANPA VPN 2023 PALING GACOR AMAN DAN TERPERCAYA XX1TOTO | CHEAT ENGINE SLOT ONLINE PASTI MENANG JACKPOT CARA PAKAI GAMPANG HW77SLOT | SITUS GACOR AMAN TERPERCAYA NO.1 DI INDONESIA TANPA VPN MAXWIN138 DAFTAR DAN LOGIN LINK ALTERNATIF GAME JUDI ONLINE GACOR77 LUXURY333 | LINK ANTI BLOKIR GAME JUDI ONLINE TERPERCAYA XX1TOTO xx1toto Login TERMINAL4D | Situs Gacor TERMINAL4D | DAFTAR TERMINAL4D | LINK TERMINAL4D | LINK ANTI NAWALA TERMINAL4D TERMINAL4D - LINK AKTIF ANTI NAWALA T4D 2023 AMAN DAN TERPERCAYA Bacan4d Bacansports Bacan4d Bacan4d Bacan4d Kaisar21 dingdongtogel hometogel jeboltogel pocari4d evostoto koitoto oreo5d olxtoto xx1toto hw77bet hw77bet JEJUSLOT warung168 winter4d hw77bet macan33 pasarbet168 fit188 jkt77 harum4d 29hoki obs188 jp188 area188 bento123 LINK RESMI KAMPUS88 kampus88 tumi123 gasing777 semutwin batman138 kangtotovip mw68 musangwin dewa212vip beta138slot sinarjpslot rajahoki899slot dragon78 kangtotogames airbet88 supraslot ohtogel kangtoto demo bacansports mame123 login & daftar ibet44 > Situs Bandar Slot Dan bola Terkini MASTER38 >> Link Situs Alternatif Login Dan Daftar Slot Online DAGET77 >> Link Login Dan Daftar Slot Online Ibet44 >> Link Login Alternatif Anti Nawala sawit188 Api5000 Link Slot Gacor ajr88 Baron69 buntogel davo88 murah4d angsa4d ohtogel togelup togelon epicwin138 batmantoto merdeka138 slot88 nagawon mamibet omtogel nasa4d pahlawan4d wongtoto xx1toto latoto inatogel kenzototo merdeka138 lionbola japan168 megawin188 mega288 kenzototo winstar88 coktogel key4d bosswin168 net77 pin4d zora4d latoto hw77slot gameonline xx1toto slotgacor cuan77 merdeka777 surgawin TUS4D LINK LOGIN & DAFTAR koitoto pamanslot mentoz4d mustang303 plaza4d2 suara4d bar88 bali777 rajahoki899 surgawin bacansports gurita4d dewi188 winlive4d kebaya4d /murah4d plaza4d2 xx1toto neko4d sabi4d cermat88 sabi4d hw77bet nyonya4d kitab4d birutoto beta138 BIRUTOTO aye4d PROTOGEL xx1toto bulantogel togelup idcash88 imbaslot wsdbola88 mabosway klix4d maxwin138 rtp luxury333 sis4d tanta88 ayam4d benua99 xx1toto benua99 musangwin bacansportsgames nagawon piramidslot batikslot game online slot slotgacor mawar189 boss177 era77 kebaya4d kebaya4d zona69 venus4d spinhoki88 angkasajp kas77 hurajp mahjong69 ronin86 besti69 prediksi77 XX1Movie Flazzmovie video muncrat Banyak cerita 99 xx1toto hw77bet hw77bet terminal4d hw77bet xx1toto.com rajabandot hw77bet xx1slot surga5000 akartoto platinumtoto rajawalitoto xx1toto xx1toto togelon pohon4d chutogel skintoto jambitoto prabujitu xx1toto xx1toto xx1toto panen77 kampung138 bom338 interwin bacan4d slot234 keris77 curhat338 mposlot bom338 interwin interwin demo bacansports jawara88 menang123 mainaja dokter88 nobar69 pom77 kuy4d bonanza88 sultan33 sihoki rajasloto grandbet88 inatogel jet77 yoktogel xx1slot koko303 kode4d hw77bet xx1toto xx1toto mantra88 captogel kompastoto polototo suster4d akartoto jabartoto prada188 koko303 jostoto yotogel totojitu xx1toto sbctoto togelup merahtoto slot88 latoto dot77 qqmacan bacan4d bacansport acehbola lapak7d terminal4d kaisarpoker xx1toto hw77bet neototo slot mahjong slot zeus 1000 onic77 mechaslot ratu555 bso88 bursa33 cukongbet lgo66 media77 rrq88 qqhok tus4d tus4d subur88 sawer138 rupiah168 lotusbet88 uya4d musang88 squad777 pancing77 imbabet albino4d epicwin138 bacan4d toto macau grandbet88 titanbet303 agen338 inatogel tentoto xx1toto xx1toto xx1toto togelon togelup tentoto inatogel hw77bet hw77bet minitoto oppatoto sabi4d kangtoto laetoto mariatogel linitoto sritoto unsurtoto tstoto kantortoto popotogel togelon winjitu manadototo xx1toto mariatogel lunatogel bulantogel manadototo wolestogel perkasajitu jualtoto cocol88 airbet88 minitoto oppatoto medantoto mawartoto hotogel rajasloto zorototo link mahkotajitu online pulitoto spvtoto thailand bantogel pisang123 terminal4d key4d asustogel aseptogel xx1toto nirwana88 ngawitoto chutogel nuansa4d angkasajp kacang99 kepritogel kepritogel kantortoto sbctoto lampiontogel sbctoto xx1toto xx1toto xx1toto xx1toto xx1toto xx1toto xx1toto bobatoto ungu508 pisang123 pg138 bacansports slot thailand sop88 soda69 kuybet pbototo tokek88 aceh4d slot mahjong bacansports bacansports bacansports rakatoto dewi188 lunatogel kilat77 mono77 rajabandot manadototo skintoto neng4d Bacan4d bacansports Wla188 katakwin kota189 maujp nagawon pundi188 satset138 wing138 wisnu123 rekor11 bo177 hit77 legowin777 mabar69